PADA PUISI

follow us

image

Puisi Cinta, Renjana Yang Pupus, Oleh Srie Astuty Asdi

PUISI CINTA, RENJANA YANG PUPUS
Karya : Srie Astuty Asdi

Pupus renjana. Repih tertumbuk karang. Sayap-sayap kasih patah dihentak prahara. Senjang jiwa terhempas. Menahan tamparan angin yang diamuk amarah.

Kuakui, aku bukan mentari purna hangati ruas dadamu. Hanya separuh rembulan, pemuja amor di balik jubah pemujamu yang lain. Bulan sunyi hilang perawan di pematang senja. Berlayar ke puncak jingga mengharap pendar seribu asihmu.

Teramat sendu kupuisikan engkau. Kutakluk pada kidungmu nan aduhai. Begitu sarat menyentuh jiwa, runtuh seluruh jemawa. Dikau elegi yang luruh di debar romansa. Aku terkesima!

Jika badai kali ini tak lagi mekarkan renjana. Tersebab asa yang tiada sanggup 'tuk melepasmu. Maka, sebelum sabit merapat pada gulita, izinkan lawas riang kita kutitip di rimbun keningmu, dalam cʋmbu dan linang pejaman mata.

Makassar, 28 Januari 2018

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar